Senin, 09 Mei 2016

BIMTES IKATAN MAHASISWA PELAJAR PEMALANG
2016


Selamat siang teman-teman,
Bimbingan Tes masuk perguruan Tinggi Negeri/swasta dibuka, kali ini Ikatan mahasiswa pelajar pemalang membuka pendaftara bimtes bagi adik-adik yang ingin melanjutkan ke jenjang universitas.
Silahkan untuk mendaftar karena peserta terbatas, dari tangal 10-12 Juni di YMJ Ciputat (depan kampus 1 UIN jakarta),
Dengan registrasi 85k, adik-adik akan mendapatkan:
1. Buku Paket Kompilasi Soal SPMB
2. Try out
3. Training Motivasi
4. e-Sertifikat
5. merchandise IMPP
6. Penginapan (untuk yang jauh)

Hayoo adik-adik, daftarkan diri anda segera kesini. dengan format BIMTESIMPP_Nama_Alamat_NamaSekolah kirim ke (syifa: 085702608205) atau (Irul: 081937545460). atau bisa juga ke FB: IMPP Jakarta.
Terimakasih

Fb: IMPP Jakarta
Tw: @IMPPjakarta
ig: IMPP Jakarta


Admin, Ghufron nawawi
(083871798876)

Senin, 20 April 2015


Salah satu kunci keberhasilan kualitas suatu bangsa adalah kualitas pendidikan di negara tersebut. Berdasarkan fakta sejarah ketika Jepang di bom oleh sekutu di kota Hiroshima dan Ngasaki kaisar Jepang saat itu menanyakan pertama kali adalah ketersediaan guru. Hal ini juga terjadi di Amerika saat kondisi negara kurang baik, presiden Amerika megatakan Whats Wrong with our Classroom?. Di Indonesia, seperti yang tengah kita rasakan, perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan akan mengarah pada kesadaran akan pentingnya investasi pendidikan terhadap kemaslahatan bangsa.

Faktor mendasar yang menentukan ketercapaian tujuan pendidikan adalah guru. Peran guru amat signifikan bagi setiap keberhasilan proses pembelajaran (Jones, Jenkin & Lord, 2006:1). Dari begitu banyak variabel yang menentukan pendidikan, muncul bukti-bukti bahwa kemampuan guru merupakan variabel terpenting  atas kualitas hasil pembelajaran.  
Guru dituntut mampu memfasilitasi proses pembelajaran aktif yang mampu membangkitkan minat dan kemauan siswa dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dalam konteks ini menjadi penting bagi seorang guru untuk memiliki kompetensi dan bertindak efektif sebagai salah satu kunci keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu langkah secara nyata memperbaiki kualitas pendidikan melalui peningkatan profesionalisme guru dan calon guru secara kontinu, salah satunya melalui seminar nasional pendidikan. Program peningkatan kualitas ini melalui program pendampingan kepada guru dalam menjalankan tugasnya sehingga hal ini akan lebih substain karena guru akan mempunyai waktu  keberadaan lebih lama daripada siswa. Guru akan membina siswa dari generasi ke generasi.

Bahwa ada ruang yang hilang dalam proses pendidikan membelajarkan berbahasa di PAUD dan SD. Di saat kita menemukan maraknya malpraktik pendidikan, khususnya anak PAUD diajarkan membaca menulis, masuk SD dites membaca dan menulis dengan cara-cara yang tidak patut sesuai dengan tumbuh kembang mereka sebagai belia. Meskipun membaca-menulis permulaan sudah dimulai dini, namun tragisnya kemampuan membaca anak Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah. United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada tahun 2012 melaporkan, indeks minat membaca masyarakat Indonesia baru mencapai angka 0,001.Artinya, dari setiap 1.000 orang Indonesia hanya ada 1 orang saja yang punya minat baca. Indonesia sebagai masyarakat yang memiliki keberagaman bahasa seperti yang diamanatkan dalam Sumpah Pemuda butir ketiga (3) menyatakan, “menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia yang memiliki makna pengakuan terhadap keberadaan ratusan bahasa daerah yang memiliki hak hidup dan peluang penggunaan bahasa asing sesuai dengan keperluannya”. Indonesia memiliki bahasa Ibu (mother tongue) populasi terbesar kedua di dunia setelah Papua New Guinea. Artinya, bahwa nenek moyang 

Indonesia merupakan penutur andal di dunia. Budaya bertutur, adalah cara berkomunikasi secara kelisanan yang diturun-temurunkan dari nenek moyang kita melalui bahasa Ibu (mother language) dan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dalam membangun aktivitas “PERIKEHIDUPAN” di masyarakatnya. Ini dibuktikan dengan beragam cerita rakyat (folklore), seni bertutur (verbal arts) yang terdapat hampir di seluruh suku bangsa Indonesia. Bukti lainnya yang menguatkan bahwa nenek moyang kita sebagai penutur andal adalah dengan ditemukannya hanya beberapa aksara pada suku-suku tertentu seperti Aceh, Batak, Kerinci, Lampung, Jawa, Sunda, Bali, Lontara. Aksara itu pun diturun temurunkan secara manual ditulis tangan di atas media daun, kayu, batu, dan kertas. Media cetak tidak berkembang secara modern. Hal itu semakin menguatkan kita untuk merubah cara melaksanakan pendekatan pembelajaran berbahasa di usia dini mulai jenjang PAUD hingga SD kelas 3 harus mengacu kepada kehidupan budaya nenek moyang sebagai bangsa penutur, melalui bahasa Ibu (mother tongue) dengan mendongeng, membacakan buku cerita, bernyanyi dan sebagainya. Sementara proses pembelajaran yang terjadi di PAUD dan SD merenggut budaya bertutur dalamm mengalirkan pesan budaya terkait persepsi, memori, histori sebagai bangsa penutur diganti dengan kegiatan membaca, menulis, dan mengerjakan tugas-tugas LK (paper and pencils). Kosakata yang diperoleh anak dalam pengalamannya sebagai anak yang unik, multikultur, multilbahasa, terlenyapkan oleh penggunaan bahasa Indonesia melalui Membaca Menulis Permulaan, dan itu sudah dimulai dari jenjang PAUD dan SD. 

Selanjutnya, UU no 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan, khususnya pasal 26 sampai dengan 39 tentang aturan penggunaan Bahasa Indonesia; pasal 40, 41,42 mengenai pengembangan, pembinaan dan pelindungan Bahasa Indonesi; Pasal 43, pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa daerah; Pasal 44 tentang peningkatan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional; Pasal 45 tentang Tugas Fungsi Lembaga Kebahasaan di Indonesia menjadi semakin luas, dan kuat mengakar di dalam proses pembelajaran Bahasa di Satuan pendidikan di sekolah dasar. Akan tetapi yang terjadi sebaliknya, minat baca anak di sekolah dasar tidak tumbuh dengan baik sesuai dengan harapan kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman kekayaan bahasa dan budaya. Sementara hiruk pikuk berbahasa di ruang publik tidak mencerminkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Gempuran teknologi, melahirkan pula masyarakat yang kesepian. Kehidupan bermasyarakat yang dibentuk dari budaya kelisanan dengan bertutur, sekarang telah diselesaikan dengan cara kehidupan modern yang banyak melahirkan manusia-manusia depresi. 

Rabu, 15 April 2015

Mendikbud Anies Baswedan menyatakan begitu diketahui adanya kejadian itu Kemdikbud mengambil langkah cepat untuk mengatasinya, yakni:
1. Mendikbud tidak mentoleransi segala hal yang dimaksudkan untuk mengganggu pelaksanaan Ujian Nasional (UN), termasuk bila terdapat upaya kecurangan .
2. Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud telah melakukan analisis terhadap file yang ditemukan. Berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa file berasal dari satu percetakan yang bertugas mencetak soal UN.
3. Kemdikbud telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk membantu proses pemblokiran tautan dokumen soal UN tersebut.
4. Kemdikbud telah berkoordinasi langsung dengan Google, Inc., untuk menghentikan akses terhadap akun Google Drive yang memuat soal UN 2015 untuk satu provinsi di luar Jawa tesebut. Pihak Google Senin malam (13 April 2015) waktu Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Menghapus file dalam akun google drive yang dilaporkan
b. Menonaktifkan dan menutup akses terhadap akun google drive tersebut secara global untuk seluruh dunia, sehingga kalaupun ada upaya akses dengan IP adress dari negara lain hal itu tak akan dapat dilakukan.
5. Dari tautan di google drive telah diketahui sumber pengunggah yang diduga berasal dari salah satu percetakan soal UN. Kemdikbud telah melaporkan hal tersebut secara resmi kepada Bareskrim Mabes Polri yang diteruskan kepada Plt. Kapolri untuk melakukan penyelidikan dan memproses secara hukum terhadap pihak yang telah melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kebocoran soal UN yang secara peraturan perundang-undangan merupakan dokumen rahasia negara. Proses penyelidikan sedang berlangsung.
Mendikbud Anies Baswedan kembali menegaskan komitmen untuk tidak memberi toleransi sedikit pun terhadap tindakan kecurangan dan kebocoran Ujian Nasional. “Saya meminta masyarakat untuk tidak tinggal diam bila menemukan tindak kecurangan dan kebocoran dengan melaporkan kepada Kemdikbud dan atau Kepolisian,” kata Anies Baswedan.
Mendikbud Anies Baswedan mengapresiasi semua pihak yang memilih untuk tetap melaksanakan UN dengan jujur dan menjaga integritas. “Dengan sistem UN yang menerapkan indeks integritas, akan dapat mendeteksi indikasi praktik kecurangan,” ujar Mendikbud menambahkan.

Selasa, 28 Oktober 2014

Test

test aja